Aku Bangun Pagi

Fitri aku bangun pagi

Aku bangun pagi- pagi sekali hari ini. Tak seperti biasanya. Sembari mengucek-ngucek mata; aku tengok jam di layar ponsel pukul 04.37 Wita, ternyata sudah subuh.

Dengan tergesa-gesa tanpa membereskan terlebih dahulu aku berdiri meninggalkan tempat tidurku meninggalkan hangat yang semalaman menemaniku melewati dingin dan gelapnya sang malam.

Aku berjalan menuju meja kecil yang sengaja mama letakkan di pojok ruangan dapur rumahku, di sana ada beberapa termos dan cerek air yang ditata cukup rapi dan di sebelahnya lagi ada rak piring berwarna biru tua, sebuah gelas bening kecil ditelungkup di sana aku mengambil lalu menuangkan air; meminumnya perlahan menikmati kesegarannya ditenggorokanku.

BACA JUGA:  Jalan Rusak Menuju Destinasi Wisata Liang Bua Diperbaiki Warga

Terdengar dari kejauhan riuh kokok ayam saling bersahutan menyambut pagi di awal bulan ini. Juni… (Juni bulan kelahiran si sulung, seketika aku seperti teringat memori tentang kita di bulan yang sama tahun 2012 kemarin. Yah… Tujuh tahun yang lalu).

Lumayan lama aku terpaku dalam lamunanku, mengenang kisah kita yang tiada duanya. Kisah yang begitu indah nan menyesatkan. Kisah cinta dua sejoli yang di mabuk asmara. “Ahhh… itu cuma masa lalu,” bicaraku dalam hati. Kenangan itu berusaha aku tepis seketika.