AMM-NTT Tolak Penutupan dan Relokasi Penduduk Pulau Komodo

Siaran pers jpg webp

Wacana Penutupan  Pulau Komodo dan Relokasi Penduduk di Pulau Komodo oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat yang menuai kontraversi di mata publik dan direspon oleh Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (AMM-NTT).

Sebagai bentuk  aksi protes terhadap wacana yang dikeluarkan oleh Gubernur NTT  tersebut, Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (AMM-NTT) melakukan aksi unjuk rasa pada, Kamis/15/08/2019. Titik start Taman Nostalgia menuju Kantor Gubernur NTT dan berakhir di Kantor DPRD NTT.

BACA JUGA:  PRESIDEN : "ASN HARUS BEKERJA CEPAT DAN EFEKTIF SERTA ADAPTIF TERHADAP TEKNOLOGI"

Koordinator Umum Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa NTT, Isodorus Andi menolak dan mengecam dengan keras Wacana Penutupan Pulau Komodo dan Relokasi Penduduk di Pulau Komodo oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa Komodo menjadi hewan rebutan bagi sejumlah kalangan untuk mendapatkan jasa/keuntungan yang sebesar-besarnya termasuk Gubernur NTT dan kolega – koleganya, elitnya serta para pemafia komodo, karena sampai hari ini pemerintah dan para penegak hukum  tidak berhasil mengusut tuntas kasus penyeludupan 41 komodo dari Taman Nasional Komodo” Tegas Isodorus Andy.