BPN Nagekeo menyampaikan keberatan FPPWL Ke Pemerintah Pusat

waduk lambo jpg webp

Nagekeo SorotNTT.com – Masyarakat yang terkena dampak, yaitu Rendubutowe, Labolewa Dan Ulupulu yang tergabung dalam Forum Penolakan Pembangunan Waduk Lambo (FPPWL), Mendatangi Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nagekeo pada, Jumad (16/8/2019) untuk menyampaikan keberatan mereka.

Penyampaian keberatan atas rencana pengukuran tanah untuk kepentingan Waduk Lambo, disampaikan 5 orang tokoh adat, dan 2 orang tokoh perempuan utusan dari ketiga desa yang merupakan terkena dampak genangan waduk.

BACA JUGA:  Pantau Tes P3K, Bupati Agas, Saat Begini Musuhnya diri Sendiri

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Kepala Seksi Penanganan Masalah Dan Pengendalian Pertanahan, Silvester Sui di ruang kerjanya, sebelum menyerahkan surat keberatan ketujuh orang utusan tiga desa menyampaikan keberatan secara lisan kepada Silvester.

Frengki Kota, tokoh adat asal Labolewa menyampaikan, sampai saat ini belum ada kesepakatan  antara mereka dan masyarakat yang terkena dampak, sehingga ia berharap pihak BPN untuk menunda sementara waktu proses pengukuran.

BACA JUGA:  Tak Punya Dana, Kabupaten Manggarai Gagal Mengirim Atlet Mengikuti Popda NTT 2023

“Sampai saat ini belum ada kata kesepakatan untuk BPN datang mengukur lahan kami, jadi hari ini saya datang dihadapan Bapak mewakili masyarakat Labolewa, dengan tegas meminta agar jangan dulu diukur untuk sementara dipending dulu, karena kami bersama pemangku-pemangku ulayat dan pemerintah desa belum duduk bersama membangun kesepakatan, apabila dipaksakan sama hal membangun konflik di lapangan,” Ujar Frengki.