Bupati Hery Meninjau Ruang Laboratorium PCR di RSUD dr. Ben Mboi

20211115 074827 5

RUTENG, SorotNTT.Com-Kabar gembira untuk masyarakat Kabupaten Manggarai dimana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ben Mboi Ruteng, telah memiliki laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR). Lab PCR ini ditargetkan beroperasi pada Desember 2021. Saat ini sedang menunggu izin dari pemerintah pusat.

“Laboratorium PCR ini akan segera beroperasi. Saat ini kita masih menunggu izin dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementrian Kesehatan RI,” ujar Bupati Manggarai, Hery Nabit usai memantau ruang dan peralatan laboratorium PCR di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, Jumat (12/11/2021) petang.

Menurut Bupati Hery, pihak RSUD dr. Ben Mboi Ruteng telah mengirim sampel ke Badan Litbangkes. Sehingga benar-benar tinggal menunggu hasil pemeriksaan atas sampel tersebut. Jika hasilnya minimal 90 persen sama dengan yang diperiksa oleh Badan Litbangkes, maka izin operasionalnya akan diberikan kepada laboratorium PCR yang ada.

BACA JUGA:  Presiden Minta Kendalikan Arus Balik dan Fokus pada Provinsi dengan Kasus Baru Tinggi

Bupati Hery berharap izin operasionalnya bisa keluar secepatnya. Semoga pada akhir November 2021 izin itu sudah ada. Sehingga awal Desember 2022, laboratorium PCR sudah bisa beroperasi. “Alat PCR yang ada merupakan bantuan dari pemerintah pusat, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” ungkap Bupati Hery.

Bupati Hery menyebutkan, sejak bantuan tersebut tiba di RSUD dr. Ben Mboi pada Mei 2021 lalu, Ia awalnya berpikir bisa langsung dipakai. Ternyata prosesnya panjang. Proses administrasi hingga saat ini boleh dibilang hampir selesai. Karena semua berhadapan dengan regulasi, maka harus diikuti. Nantinya rekomendasi dari kementerian harus ke Dinas Kesehatan Provinsi NTT lagi.

“Setelah itu, baru izin keluar. Kita bersyukur, DPRD memiliki pengertian yang baik. Tidak tanya terus soal laboratorium PCR ini,” kata Bupati Hery yang saat itu didampingi Direktur RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, dr. Imaculata V. Djelulut dan Sekda Manggarai, Fansi Jahang.

BACA JUGA:  Kapolda NTT Hadiri Perayaan HUT Polwan ke-75 di Aula Hotel Harper Kupang

Terkait Sumber Daya Manusia (SDM), Bupati Hery mengatakan, ada sejumlah petugas laboratotium yang sedang melakukan pelatihan. Sudah siap satu orang dokter sebagai penanggung jawab. Juga nanti dibantu empat orang petugas laboratorium. Tentu masyarakat saat ini tengah membutuhkan tes PCR.

“Selain sebagai syarat administrasi melakukan penerbangan, tes PCR ini juga digunakan untuk memastikan kondisi diagnosa pasien Covid-19. Sehingga masyarakat tidak perlu menunggu waktu lama untuk melakukan tes PCR,” katanya.

Tak lupa Bupati Manggarai juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, dimana dalam kondisi sulit, yakni pada Juni, Juli, Agustus, dan September, telah menyerahkan seluruh jiwa raga untuk selamatkan jiwa raga masyarakat Manggarai. Tentu kata dia, ini bukan kata-kata indah.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Blusukan ke Rumah Warga di Bali

“Hormat yang tinggi kepada seluruh tenaga medis dan tenaga penunjang. Teman-teman punya bakti itu tidak bisa dibayar dengan insentif. Itu karena jiwa yang dipertaruhkan. Ini tidak bisa dibandingkan dengan uang, semuanya akan diperhitungkan oleh yang punya kehidupan,” ungkap Bupati Hery.

Bupati Hery mengatakan, Pemda dalam segala keterbatasan, tidak memenuhi semua harapan dengan baik. Karena keterbatasan ini menyebabkan ada hati yang terluka. Ada perasaan yang tersinggung, sehingga sebagai Bupati, Hery meminta maaf sebesar-besarnya. Hanya sampai batas itu bisa memenuhi harapan dari semua teman-teman nakes.

“Kami minta maaf kalau ada keterbatasan. Tapi saya yakin, kita semua punya posisi yang sama. Posisi melayani masyarakat, pada bidang kita masing-masing. Karena itu, biarlah yang lebih pada teman-teman di rumah sakit, akan mengisi kekurangan kami yang berada di luar. Juga sebaliknya,” tutur Bupati Manggarai ini.