Dukung pembangunan Daerah,Bank NTT Melayani Kredit untuk Petani

Borong,Sorotntt.com– Program sektor pertanian Pemerintah Provinsi NTT dalam rangka meningkatkan ekonomi petani di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) terus dilakukan.

Salah satu programnya yakni tanam jagung panen sapi (TJPS). Program tersebut diawali dengan sosialisasi dari Bank NTT kepada petani. Sosialisasi program TJPS ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab Matim.

Direktur utama Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh semua terobosan yang dilakukan Pemda untuk kemajuan pembangunan daerah.

“Bank NTT hadir sebagai penyedia anggaran bagi petani yang membutuhkan modal kerja menanam jagung. Melalui program kredit merdeka, kami menyiapkan dana Rp 11 juta sampai Rp 12 juta bagi petani yang menanam jagung di atas lahan seluas 1 Ha,” ujarnya saat kegiatan penanaman jagung perdana di Desa Pemekaran Ruan Selatan, Kecamatan Kota Komba, Rabu,22/12/2021kemarin.

Ia menjelaskan, dari lahan seluas 1 Ha itu, diperkirakan bisa mendapat hasil 5-7 ton.

“Hasil panen itu akan dijual lalu petani dapat terbantu. Bank NTT pun menyuplai dana tanpa ada jaminan bagi petani yang mendapat kredit merdeka,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Direktur Pemasaran kredit Bank NTT, Steven Mesakh. menurutnya bahwa terdapat tiga persoalan yang dihadapi petani selama ini yakni bibit, sarana produksi dan alat pertanian.


“Dari ketiga kendala itu tentunya Bank NTT hadir membantu petani dengan jaminan kredit tanpa agunan. Dana itu disiapkan sebesar Rp 11 juta sampai Rp 12 juta bagi petani. Dengan lahan 1 Ha petani bisa dipacu meningkatkan produksi yang biasanya 3 ton menjadi 7 ton sekali tanam,” Ucapnya.

Sementara itu, Stefanus Jaghur, Wakil Bupati Matim mengucapkan terima kepada Bank NTT yang sudah memfasilitasi para petani dalam program TJPS. Bank NTT sangat membantu petani untuk keberlangsungan dari penanaman, perawatan hingga panen.

Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan peluang yang ada karena akan berdampak pada peningkatan pembangunan dan pendapatan masyarakat.

“Petani tidak boleh malas. Daerah ini sangat subur. Sayang kalau disia-siakan begitu saja. Kalau dulu jagung ditanam hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup jika ketersediaan beras menipis. Tapi sekarang sudah berbeda. Petani akan mendapatkan keuntungan yang cukup fantastis dalam sekali panen,” Tegasnya.

Kegiatan tersebut akhirnya ditutup dengan pemberkatan benih oleh Pastor Paroki Kisol dan dilanjutkan kegiatan penanaman jagung secara simbolis oleh Kepala Bank NTT, Wakil Bupati Matim, Kepala Dinas Pertanian Matim, Camat Kota Komba, dan para undangan. Turut hadir, aparat keamanan dari Polres Matim dan Koramil 16/12-04 Borong.