Ini Pandangan Silvanus  Hadir Mengenai Tarian Caci

IMG 20230826 WA0196 1 jpg

“Tugas kita bersama kedepan sebagai anak kandung kebudayaan Manggarai dan terutama tugas generasi muda sebagai penerus masa depan budaya manggarai, harus merawat budaya tarian Caci ini dengan baik, Tutur Silvanus”.

Pesan Silvanus Hadir Kepada sejumlah anak muda pemain Caci dari Rangat, Desa Welu, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, agar bisa bertanggung jawab terhadap adat, lebih khusus tentang keberadaan Tarian Caci.

BACA JUGA:  Ferdy Sambo Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J

Menurut pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu, Tarian Caci merupakan penggabungan dari empat unsur utama yaitu seni, permainan, pertarungan, dan sastra.

‎Selain sebagai suguhan kepada tamu kehormatan, tarian ini biasanya dimainkan sebagai wujud rasa syukur saat musim panen tiba, ritual tahun baru, dan upacara pembukaan lahan.

“Ini adalah Tari Caci. Tari ini memiliki banyak unsur, mulai dari seni, permainan, pertarungan dan ada nilai-nilai sastra yang dibawakan dalam nyanyiannya,” ujar Sil Hadir yang juga keturunan tua adat Kampung Deru.

BACA JUGA:  Foto Bugil Mirip Wanita Asal Kota Ruteng Beredar di Medsos
fb img 16931022197604679898217995207596
Peserta yang mengikuti tarian caci dikampung Deru

Tarian ini dimainkan oleh sepasang pria atau lebih yang saling bertarung dengan senjata berupa cambuk (pecut) dan perisai (tameng). ‎Penari yang bersenjatakan pecut bertindak sebagai penyerang atau disebut paki. Sedangkan yang menggunakan tameng adalah pihak yang bertahan atau ta’ang.