Jangan Benci Mata Si Sipit, Roy Wijaya Rilis Ulang Trailer Film Rasis

Img 20210228 wa0115 1 jpg webp

Jakarta, SorotNTT.Com-Sutradara dan Penulis Jangan Benci Mata Sipit, Roy Wijaya kembali merilis ulang trailer film yang berbau rasis tapi penuh edukasi.

Film yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia ini, rencananya akan syuting di pertengahan maret 2021.

Banyak bintang yang terlibat dalam film yang meceritakan kebencian pada etnis itu, namun dari deretan nama nama bintang yang akan terlibat, masih di rahasiahkan, hanya saat syuting trailer banyak menggunakan artis dari para siswa Ezy Pratama Academy.

BACA JUGA:  IDF 2019: Kedepankan Ekonomi Kreatif Melalui Idea Space

Menurut Roy Wijaya, dalam teailer kedua yang sudah tayang di chanel Ezy TV itu lebih banyak menguatkan adegan atas kebencian pribumi terhadap Clhina sebagai pendatang yang selalu memenuhi berbagai perkampungan di Jakarta.

“Sentimen dan kebencian terhadap etnis Cina pada sebagian masyarakat Indonesia termasuk di kalangan berpendidikan tinggi, saat ini begitu tinggi dan membuncah,” kata Roy ketika di temui di Kampus Film, Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 23 Feb 2021.
 
Dalam cerita, Roy Mengatakan, bahwa Orang Cina, si mata sipit di anggap sebagai sosok non pribumi kafir, kaum pendatang yang berbeda dan sebagai komunitas eksklusif yang dianggap hanya mementingkan kelompoknya saja.
 
“Tapi disisi lain, orang Indonesia juga butuh China, mereka gak sadar, segala produk yg di pakai saat ini, semuanya buatan China,” jelas Roy
 
Dalam Kehidupan masyarakat bersosial dalam aspek berbineka tunggal ika. Tak harus melulu pribumi yang barbaur. Maka film ini adalah film yang banyak edukasi, pembelajaran buat kita semua.
 
“Banyak masyarakat minoritas yang keturunan tiongkok atau tionghoa dari daratan china menetap turun menurun di Indonesia. Lantas apa salahnya para kaum keturunan berada di lingkungan masyarakat,” ungkapanya.
 
China yang identik dengan mata sipit selalu di benci dan bahkan menjadi murka banyak pihak. “Jadi Inilah realitas film yang akan menyatukan diantara kebencian menjadi kebinekaan,” tegasnya. (***)