Oleh: Gerard N. Bibang
Kamis Putih
KAMIS putih; jebakan menuju suci; dengan proklamasi cinta dan kasih sayang melalui perjamuan bersama; dengan berkata, lakukanlah ini sebagai peringatan akan cinta kita; maka pada Kamis putih, TUHAN kita berkata: “ cinta-KU-lah kau; bagian dari roh-KU; janganlah takut; AKU hadir dalam tangis dan tawamu; dalam wajah lucu, ceria dan sedihmu”
Katakan kepada dunia bahwa cinta TUHAN-mu tak diikat dunia; katakan, biarlah dunia bersama labirin dan jebakan-jebakan liciknya pecah, ambruk dan terbakar; katakan, biarlah dunia sibuk merajut jebakan-jebakan; mempersulit dirimu dengan ikatan-ikatan; mereka hanyalah manusia yang antre panjang memasuki sel-sel penjara; jebakan TUHAN-mu bukan jebakan mereka! bahwa cinta TUHAN-mu tak terpanggul oleh ruang dan waktu; janganlah peduli dengan jebakan-jebakan duniawi yang semu
Jumat Suci
JUMAT agung nan suci; agung pada kasih, suci menuju melampaui mati; raga memang habis, tapi jiwa abadi; bersama kasih dan cinta, jadilah jiwa suci; salib dan air mata bukan segala-galanya berakhir
Matikah orang itu? oh tidak! itulah jebakannya jika kita melihat dengan kacamata dunia; jebakan jumat suci berkata: orang yang mencinta tak bisa mati; karena cinta lebih kuat dari kematian; orang yang mencinta dengan jalan salib dan derita adalah seperti mentari yang menyinari dunia; jika ia meninggal, mentarinya berpindah dari langit; yaitu ke dalam setiap jiwa dan ke dalam setiap manusia yang mencinta dengan tulus
Jumat agung berwarta: untuk orang yang mencinta, kematian bukan akhir segala-galanya; hanya berpindah tempat tinggal; dari penglihatan dan pengetahuan manusia; ke rumah asli, Sang Cinta, Alfa dan Omega; karena ia adalah cinta maka hidupnya melebih seribu tahun lamanya menurut konsep ilmu pengetahuan manusia; ya, seorang pencinta tidak pernah mati; hanya pengetahuan manusia mengatakan ia sudah selesai
Maka, butir-butir air mata yang menempel di pipimu, biarkan, jangan diusap; jika tuntas sudah hidupmu, DIA yang tersalib akan menyeka air matamu; biarkan air matamu tidak diusap agar menyerap kotoran dari gumpalan otak-mu; sebab jika telah penuh muatannya, kotoran-kotoran akan tanggal dengan sendirinya; menuju dirimu dengan hati suci dalam cinta yang tidak mati-mati; jebakan suci di jumat suci!
Sabtu Suci
SABTU suci dalam cahaya lilin; bening dan suci; warta kepada semesta sudah benderang; jadilah pembebas jika ingin menjadi pencinta
Cinta sang Pembebas bukan sembarang cinta, bukan seperti cinta orang; bukan apa kata dan maunya cinta orang; biarpun sampai batok kepalamu pecah; dipukul orang dari belakang; tapi tatkala bangun di pagi merekah; hatimu telah memaafkan mereka; karena cintamu adalah cinta Sang Pembebas, ya, cinta kita; sanubari berlumeran kasih sayang; bagaikan samudera seluas-luas membentang
Jika hati sudah bermuatan kasih sayang; labirin boleh berdindingkan keremangan; jebakan-jebakan boleh menyebarkan batu seonggokan; kau tetap menyintasi jebakan-jebakan itu; kenikmatannya hanya sesewaktu
Cinta Sang Pembebas membuat cintamu berbinar-binar mengkaca dalam bayang-bayang; beningnya tak terbilang kata; cahaya Sang Pembebas menembusnya; memantul darimu ke wajah dunia yang penuh buram; wajahmu menjelma cahaya; tak bisa kau sodorkan apa pun kecuali cahaya; kepada sesamamu dan kepada dunia
Dan cahaya Sang Pembebas hanya tunggal; namanya cinta! maka jadilah dirimu penyintas jebakan-jebakan dunia
***(gnb:tmn aries: selasa:4.4.23: menjelang tri hari suci: kamis-jumat-sabtu)
Got a Question?
Find us on social media or Contact us and we’ll get back to you as soon as possible.