Kegiatan Survei Waduk Lambo, Ternak Warga Jadi Korban

Ternak warga jadi korban survei waduk Lambo

NAGEKEO, SorotNTT.com – Polemik pembangunan waduk Lambo yang berlokasi di tiga desa (Rendubutowe, Labolewa, Ulupulu) sampai saat ini masih menunai konflik. Pasalnya,  warga tiga desa tersebut tidak ingin tanah ulayat adat yang luasnya lebih dari 800 ha hilang digenangi air waduk.

Pada saat survei pengukuran luas area genangan untuk pembangunan waduk Lambo oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) II Nusantara dengan cara menggali lubang untuk pengambilan sampel tanah saja sudah merugikan warga. Pasalnya, ternak sapi dan kerbau milik warga ada yang mati terjebak dalam lubang galian di lokasi padang penggembalaan warga.

BACA JUGA:  Warga Aewoe Nagekeo keluhkan pencemaran limbah Pabrik PT. Indobambu

Saat ditemui SorotNTT.com baru-baru ini, warga pemilik ternak (yang nama tidak mau diberitakan) merasa dirugikan karena kehilangan ternak yang merupakan bagian dari sumber pendapatan untuk membiayai pendidikan anak-anaknya dan juga untuk biaya kebutuhan hidup lainnya.

“Kerbau dan sapi kami tenggelam karena masuk dalam lubang jebakan dan setelah mengambil sampel tanah, kenapa tim survei tidak menutupi kembali lubang galian? Ketika terjadi hal demikian, kepada siapa kami mengadu untuk bertanggung jawab? Kami sangat dirugikan! Saat itu saya sudah menginformasikan ke pejabat Desa Rendubutowe tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan sampai (masa) jabatannya berakhir,” keluh salah seorang warga tersebut.