Kondisi Hutan Lindung Lok Pahar Sungguh Memprihatinkan

Kondisi hutan lok pahar

Ketika kita berangkat menuju Elar, Elar Selatan dan Sambi Rampas, pasti tercengang melihat hutan gundul yang dulunya dikenal dengan hutan belantara, hutan yang meniup udara segar kini sudah musnah.

Nama Lok Pahar begitu terkenal dengan keindahan hutan dan tempat yang strategis untuk bersantai dan melepas lelah, kini tiada lagi. Yang ada saat ini, hanya pondok dan tempat istirahat para penebang hutan saja.

Sekarang tempat yang indah ini sudah banyak yang mengklaim milik pribadi dari para penebang. Semua yang mengaku memiliki tanah di hutan ini sudah menanam begitu banyak tanaman di dalamnya, antara lain, kopi, jagung, ubi-ubian serta tanaman lain. Tentu ini menjadi polemik yang berkembang di masyarakat terkait kepemilikan hutan ini. Lok Pahar tinggal nama. Hutan yang hijau dengan pepohonan yang indah kini tiada lagi.

BACA JUGA:  Wabub Matim: Pejabat Harus Menunjukan Kualitas Diri

Letak Lok Pahar berada di ketinggian Desa Satar Nawang tepatnya di pintu masuk Desa Satar Nawang, Kecamatan Sambi Rampas. Lok Pahar ini masih masuk wilayah Kecamatan Poco Ranaka Timur dan di Lok Pahar inilah perbatasan dengan Kecamatan Sambi Rampas.

Dafid Geong, selaku tokoh masyarakat yang berdomisili di Kampung Watunggong sangat menyesal dengan perilaku para oknum yang sudah merambah Hutan Lok Pahar ini.

Karena dampaknya akan dirasakan oleh pemilik persawahan yang sumber mata airnya dari hutan ini. Dan yang lebih parahnya berapa tahun lagi, desa yang sumber air bersihnya dari hutan ini akan mengalami krisis air minum bersih. Yaitu, Desa Satar Nawang, Compang Lawi, Desa Wea, Golo Wangkung, Golo Wangkung Utara, Golo Wangkung Barat, termasuk Ngkiong Dora dan Urung Dora. Dari Hutan Lok Pahar inilah sumber mata air bersih desa-desa tersebut. Coba dibayangkan jika suatu saat terjadi krisis air. Dan siapa yang akan bertanggung jawab jika kelak ini terjadi?