Kopi Kebohongan

kopi kebohongan

“Bukan perpisahan yang ku tangisi melainkan pertemuan yang ku sesali”

Begitulah penggalan pesan yang sempat Faldi kirim kepada Alena via WhatsApp sore itu, pesan itu ia kirim sesaat setelah ia mengetahui Alena sudah punya “belahan jiwa” yang baru.

Sejak kabar itu sampai ditelinga Faldi, rasanya ia tak percaya dan ia pun terlihat mondar mandir mencoba mencari jawaban atas kenyataan itu. Hingga akhirnya ia bertemu Lisa, teman dekat Alena. Faldi pergi dengan sejuta perasaan kecewa tampak bola matanya pun berbulir-bulir tatkala ia sedang menyembunyikan luka hati yang paling dalam. Wajah Faldi yang penuh penyesalan itu tampak tertatih-tatih untuk menanyakan kebenaran yang sesungguhnya, lidahnya terasa kaku hingga mulut pun terasa bisu. Tampak ia masih berat untuk menerima kenyataan jika jawaban Lisa membetulkan kenyataan. Saat itu Lisa mengerti kalau memang Faldi datang menemuinya untuk menanyakan kebenaran tentang Alena.

BACA JUGA:  Memburu Katak

Raut wajah Lisa tampak kaku terlihat ungkapannya terbata-bata, barangkali saat itu Lisa tak mau melihat Faldi berlumuran pilu dan berbusana penyesalan tatkala ia berkata jujur tentang lakon Alena yang sejatinya sudah berpaling. Akhirnya, Lisa dengan tampak kaku untuk mengatakan bahwa sejatinya Alena sudah ada kekasih yang baru. Belakangan diketahui ternyata lelaki itu adalah kenalan baru Alena saat mereka mengikuti kebaktian di gereja. Seketika, Faldi pun tercengang seakan tak percaya dengan kenyataan yang ada. Awalnya, ia menganggap itu hanya lah kabar burung yang datang bersama perginya senja. Tapi, apalah daya, kenyataan tak bisa menjaga rasa. Iya, rasa yang terlanjur dalam pada sang gadis yang sudah ia anggap sebagai “permata” itu.