Langit-Langit Cekung Kapel Sanpio


Oleh: Gerard N. Bibang

I.

Pada langit-langit cekung kapel sanpio
ke mana membuang langkah terukir dalam motto:
opus justitiae pax – bahwa damai adalah kerja keadilan
adalah nafas bagi lelaki wela runus manggarai dan nusa bunga
yang memulai pengembaraan di jagat raya

Di bawah naungan langit-langit cekung kapel ini
tertancap sebuah titik mulai
sebuah petualangan kemerdekaan menyusuri seluruh wilayah, bidang, garis, titik-titik, ketinggian, kedalaman dan cakrawala
yang menantang jiwa rebah di bumi, kemudian terbang kembali ke segala penjuru langit tujuh
sejauh-jauh kaki merengkuh

BACA JUGA:  Nara dan Wela

Bergema di lembah ini sebuah tembang kenangan
tentang taman sari medan bhakti
mengalun sunyi pada setiap sanubari
mengorkestra, mengalir, berlompatan, berhembus, terbang melayang, menelusup dan menyelam
menyapa setiap kemungkinan, menyentuh segala probabilitas
memandang horizon nun jauh di sana
mendekap cakrawala di rahim rahasia dirinya

Mimpi pada motto di langit-langit cekung itu
bukan halusinasi lelaki yang hobi tidur
ia adalah spirit menyentuh langit dan menyapa rembulan
dengan lempo haeng leso, langkas haeng ntala, uwa haeng wulang
melompat menggaet mentari, mengais keadilan
membumikan Kerajaan Allah yang diajarkan Sang Guru berabad-abad silam