Luncurkan Program Merdeka Belajar, Kemendikbudristek :Tak Ada Paksaan ke Sekolah

Images 8 jpeg
Images 8
Menteri Kemendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim (Foto:Ist)

Jakarta – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim resmi meluncurkan kurikulum Merdeka Belajar sebagai bagian dari tindak lanjut memperbaiki kurikulum 2013. Kurikulum ini menjadi bagian dari program Merdeka Belajar episode 15.

Nadiem mengungkapkan kurikulum Merdeka Belajar bagian lanjutan dari pengembangan dan penerapan kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespons pandemi Covid-19. Namun, ia menyatakan tidak merombak kurikulum 2013.

BACA JUGA:  Gubernur VBL Apresiasi Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim

“Jadi kita mengikuti filsafat kemerdekaan, kemerdekaan belajar dan kita beri sekolah tiga opsi sesuai dengan kesiapan masing-masing,” kata dia saat konferensi pers secara daring, Jumat, 11 Februari 2022.

Dia menekankan sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih dengan Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan pada Tahun Ajar 2022/2023. Pilihan satu, Kurikulum 2013 dapat diterapkan secara penuh jika memang sekolah merasa belum siap mengubah kurikulumnya.

BACA JUGA:  Ini Tanggapan PPMAN Terkait Pernyataan dari Kapolres Nagekeo

Kedua, sekolah mulai dari TK hingga SMA diberikan kewenangan untuk menerapkan kurikulum seperti kurikulum Darurat. Dengan kata lain, kurikulum 2013 yang disederhanakan sesuai kepentingan pembelajaran yang esensial.