Mahasiswa Pertanyakan Anggaran Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di Matim

Samarinda, SorotNTT.com-Sekelompok mahasiswa Manggarai Timur, NTT masih mempertanyakan terkait realokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 senilai Rp 26,5 miliar untuk refocusing kegiatan penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Manggarai Timur. Tanggapan ini muncul akibat kurangnya perhatian Pemda Matim terhadap mahasiswa yang aktif di tempat perantauan, terutama sedang kuliah.

BACA JUGA:  Plan Indonesia Dampingi Kaum Difabel Audiens dengan Bupati Manggarai

Salah satunya Teodorus Usman Wanto yang merupakan salah satu mahasiswa asal Matim sedang mengenyam pendidikan di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Wanto akrap disapa, berharap alokasi anggaran yang ada di Matim itu benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat selama Covid-19. Mesti digunakan tepat sasaran dan dipikirkan juga untuk mahasiswa yang sedang aktif kuliah di tanah perantauan.

BACA JUGA:  Bakti Sosial Kodim Gianyar Di Lingkungan Batur Sari Tebar 40 Ribu Ikan Lele

“Kami berharap Pemda Matim bisa menggunakan dana yang besar ini sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Jangan sampai dana itu tidak dirasakan oleh masyarakat karena masuk dalam kantong pribadi. Perlu keterbukaan dan dipikirkan juga nasib mahasiswa yang masih aktif kuliah,” tulis Wanto kepada media ini via WhatsApp, Rabu, 29/04/2020.