Mantovanny Tapung Dukung Expo Pendidikan Matim 2022 dengan Pelatihan KS dan Guru Program Sekolah Penggerak

Ruteng, SorotNTT.Com-Doktor pendidikan Unika St. Paulus Ruteng sekaligus Pelatih Ahli/Fasilitator Program Sekolah Penggerak, Mantovanny Tapung menyampaikan dukungan terhadap kegiatan Expo Pendidikan yang diselenggarakan Pemerintahan Kabupaten Manggarai Timur, 17-18 Mei 2022. Pernyataan dukungan ini disampaikan oleh Mantovanny, (Kamis, 12/05/2022), di sela-sela kegiatan pelatihan Program Sekolah Penggerak (PSP) tahap II kepada 22 kepala sekolah dan guru pada 4 SMP di Manggarai Timur (SMPN 2 Elar, SMPN 5 Kota Komba, SMPN 2 Lamba Leda, SMPN 12 Borong). Menjadi fasilitator pada kegiatan Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP) kepada kepada 22 kepala sekolah dan guru Program Sekolah Penggerak selama 6 minggu (secara nasional dimulai sejak tanggal 10 Mei sd 13 Juni 2022, melalui moda daring dengan pola sinkronous maupun asinkronous) merupakan bagian dari dukungan doktor pendidikan tamatan Universitas Pendidikan Indonesia ini terhadap kegiatan expo.

BACA JUGA:  Dr. Mantovanny Tapung: MATIM Butuh Pemimpin Visioner, Imajinatif dan Energik

Mantovanny melihat kegiatan expo yang dibuat oleh pemerintah Kab. Manggarai Timur menjadi momentum tentang pentingnya merawat dan membangun kesadaran bahwa pendidikan masih merupakan adalah tonggak penting dalam membangun peradaban nengara bangsa. Semua negara di belahan bumi ini, tetap menjadikan dimensi pendidikan sebagai prioritas pengembangan, selain dimensi kesehatan dan ekonomi. Kegiatan Expo seperti ini, menjadi peritiwa untuk kembali memantik kesadaran bahwa kita menjadi manusia seutuhnya, justru ketika dilahirkan kedua kalinya melalui pendidikan.
Expo ini, selain merupakan respon cepat terkait dengan program pemerintah pusat (Kemendibudristek) dalam hal pencanangan upaya mempercepat peningkatan sumber daya manusia Indonesia melalui Implementasi Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM) dan salah satu lokomotifnya melalui Program Sekolah Penggerak (PSP), tetapi juga mencoba menjawabi tantangan pembelajaran abad 21, di mana kita harus memiliki kemampuan personal (berpikir kritis dan kreatif) dan kemampuan sosial (berkomunikasi dan berkolaborasi).