Mengurai Benang Kusut Pengembangan Proyek Geothermal 20 x 2 MW Poco Leok

20230228 165933 4 jpg

5) Hubungan manusia dengan leluhur. Kami yakin bahwa leluhur kami adalah pelindung dan menjadi perantara kami dengan Morin agu Ngaran. Penghormatan kami terhadap leluhur diungkapkan melalui pelaksanaan ritus-ritus. Karena itu, kami berkomitmen untuk tetap menjalankan ritus-ritus adat mbate dise ame, pede dise ende, serong dise empo.

6) Hubungan Manusia dengan Tuhan. Kami mengakui Tuhan sebagai pencipta, Mori agu ngaran, mori jari agu dedek, dan manusia adalah ciptaan-Nya, sehingga kehidupan manusia sangat bergantung pada Tuhan.

BACA JUGA:  Prabowo dan Agama

7) Ancaman terhadap ruang hidup gendang one, lingkon pe’ang, natas bate labar, compang bate takung, wae bate teku tampak dalam sikap dan prilaku manusia yang tidak taat kepada peraturan-peraturan adat, maka kami MENOLAK semua sikap dan prilaku yang bersifat merusak keutuhan gendang one, lingkon pe’ang, natas bate labar, compang bate takung, wae bate teku.

BACA JUGA:  Pastor Paroki Kisol, Tertangkap Basah Berduaan di dalam Kamar dengan Istri Orang

8) Salah satu ancaman yang sedang mengancam ruang hidup kami saat ini adalah rencana Perluasan Jaringan Geothermal Ulumbu di Pocoleok dengan kapasitas 20 x 2 MW. Kami tokoh adat 10 Gendang Pocoleok bersepakat untuk MENOLAK Pengeboran di Wilayah Pocoleok.