Orientasi Optimalisasi GERMAS dan Pencegahan Stunting kerjasama DPP PERWANAS

Perwan

Orientasi Optimalisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Pencegahan Stunting kerjasama DPP PERWANAS Dengan direktorat promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Hotel On The Rock Kota Kupang, Rabu (24/07/2019).

Kegiatan PERWANAS ( Perkumpulan Pergerakan Wanita Nasional Indonesia) ini dilakukan selama dua hari tanggal 24-25 juli 2019 di hotel on the Rock. dibuka oleh Gubernur NTT yang diwakili oleh asisten 1 Drs jamaludin Ahmad.

Dalam Sambutan gubernur NTT yang dibacakan oleh asisten 1 gubernur Drs jamaludin Ahmad menyampaikan 

berharap agar kegiatan ini menghasilkan rekomendasi terbaik dalam membangun komitmen bersama untuk untuk penurunan stunting (kondisi tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umur) secara terintegrasi di Indonesia khususnya di provinsi NTT.

Atas nama pemerintah dan masyarakat NTT saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar besarnya kepada dewan pimpinan pusat Perwasna yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Dan juga kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing yang telah ikut berpartisipasi.

BACA JUGA:  SMA PGRI Soe Ikut Lomba Paduan Suara Antar SMA

Perwanas merupakan wadah pemersatu yang independen bagi perempuan Indonesia, dalam kiprahnya menuju kesejahteraan dan keadilan gender di berbagai lini kehidupan, tanpa meninggalkan kodrat sebagai perempuan.

PERWANAS juga menjadi wadah perjuangan perempuan Indonesia, yang mandiri dan profesional dalam mencapai tujuannya, bahu membahu dalam satu jaringan dengan organisasi perempuan/organisasi masyarakat dan menjalin kemitraan dengan pemerintah dan sektor terkait lainnya.

Gerakan masyarakat hidup sehat ( Germas) merupakan tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan bersama- sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat guna, meningkatkan kualitas hidup.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan aktivitas fisik, makan sayur dan buah, cek kesehatan secara rutin, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol, membersihkan lingkungan tempat tinggal dan menggunakan jamban.

Germas dilakukan oleh setiap individu dalam keluarga di lingkungan masyarakat dengan cara melakukan praktek pola hidup sehari-hari. 

BACA JUGA:  Lakukan Skrinig Awal Kesehatan Jiwa Pada Masyarakat, Ini Pertama Dilakukan Prodi Ners STIKes Maranatha Kupang

Dalam program ini, pemerintah berperan sebagai penyedia layanan/ sarana dan prasarana kesehatan sekaligus menggerakan institusi dan organisasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang sehat.

Terlaksananya gerakan masyarakat hidup sehat agar sesuai indikator dapat kita evaluasi di setiap keluarga dengan cara pendekatan keluarga. Salah satu kegiatan yang dilakukan kader germas adalah mengunjungi rumah untuk menilai apakah setiap keluarga dalam satu bulan terakhir melakukan aktifitas fisik, makan buah dan sayur serta cek kesehatan berkala.

Sementara Direktorat promosi kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Ir. Dina agus, dalam sambutannya mengatakan Kompleksnya permasalahan kesehatan yang dialami di Indonesia merupakan beban ganda.

Disamping tingginya angka kematian akibat penyakit menular, penyakit tidak menular juga terus menjadi faktor yang tidak kalah penting sebagai penyebab kematian

Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen artinya bahwa satu dari tiga anak Indonesia mengalami Stunting,” Jelas Dina.

BACA JUGA:  Gubernur Viktor Tetap Angkat 5 Jari

Peran organisasi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting sangat dibutuhkan untuk memelihara dan menigkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” Tuturnya.

Oleh karena itu perlu menjadi perhatian kita bersama. Stunting tidak hanya terjadi pada anak-anak kurang mampu, tetapi juga banyak terjadi pada anak-anak dari keluarga yang mampu, disamping itu kejadian stunting tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kesehatan saja, tetapi juga oleh faktor diluar kesehatan. Dampak stunting yang berpotensi menurunkan kualitas generasi penerus bangsa,” katanya.

Ia diharapkan dalam pertemuan ini dapat mendorong seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam upaya penurunan angka permasalahan serta pencegahan stunting,” Jelasnya.

Oleh karena itu kami menyampaikan apresiasi kepada PERWANAS yang telah menunjukan komitmennya melakukan upaya-upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan juga kami menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Provinsi NTT beserta seluruh jajarannya yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini sehingga berjalan sesuai rencana,”tuturnya.

Hadir dalam kegiatan ini Direktorat promosi kesehatan dan pemberdayaan, Ir. Dina agus,

asisten 1 Gubernur NTT Drs jamaludin Ahmad, DPP Perwanas, Dinkes kabupaten kupang, ketua tim PKK Kabupaten.

Laporan : Hendrikus Aditono