Oleh: Gerard N.Bibang
ada daun-daun basah
lemah lembutmu merasuk dalam kalbu
menjelma rindu
tersemai oleh butir-hutir hujan lebat
pada daun-daun basah yang kilat menghijau
rindu memang tak pernah kering
walau hari-hari tersengat sinar mentari
daun-daun basah
hakekatmu kini masuk dalam pemahaman akal
penenang bagi jiwa yang berkelana
pelipur lara bagi yang gundah
pembuka mata bagi yang pura-pura buta
wahai daun-daun basah
kaulah misteri ketentraman jiwa
dalam kontradiksi pertanyaan tiada akhir
membuatku mencintai sekaligus membecimu
seperti kubenci dan kucintai puisi yang tak kunjung jadi
akhirnya memang begitulah rindu
hakekatnya tak mati-mati dan abadi
ah, daun-daun basah ini
takjub serentak ngeri
(gnb:tmn aries:jkt:selasa:4.12.20)