Pemberitaan Berlebihan di Media Massa Pemicu Bunuh Diri

Pemberitaan berlebihan pemicu bunuh diri

BORONG, SorotNTT.com – Maraknya kasus bunuh diri akhir-akhir ini di wilayah Manggarai Raya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dipicu akibat pemberitaan media massa yang berlebihan bahkan sangat vulgar.

Dilaporkan, hampir setiap bulan di wilayah Manggarai raya mengalami kasus bunuh diri. Bahkan melebihi dua korban dalam kurun waktu satu bulan.

Dalam keterangan siaran pers yang diterima SorotNTT.com, Direktur Yayasan Mariamoe Peduli (YMP), Albina Redempta Umen, S.Psi menjelaskan pemicunya, menurut analisis lembaganya, adalah copying mechanism pada kasus-kasus bunuh diri yang terdahulu dan diberitakan secara masif oleh media-media massa tanpa mempertimbangkan dampak sosialnya. Akhirnya publik belajar bahwa pola penyelesaian masalah salah satunya adalah dengan cara bunuh diri.

BACA JUGA:  Bersama Kodim 1612, Bupati Matim Menghadiri Peresmian Air Pompa Hidram di Desa Rana Mbeling

“Istilah dalam ilmu psikologi adalah copying mechanism yang keliru dari para korban kasus bunuh diri. Sehingga para korban memiliki kecenderungan untuk meniru kasus bunuh diri sebelumnya,” katanya.

Ia  menyarankan, agar pemberitaan media massa sebaiknya lebih berorientasi mengedukasi publik dengan menghadirkan pendapat dan pikiran para pakar, terkait pemecahan masalah dan analisa ilmiah terhadap kasus, bukan justru membedah kasus, bahkan memaparkan secara detail kronologis kejadian, cara bunuh diri, alasan, dan juga berisi interpretasi terhadap kejadian secara subyektif.