Pernyataan Sikap Pengurus Pusat PMKRI Terkait Tindakan Teror di Gereja Makassar

FB IMG 1617067215842 1 jpg webp

Jakarta, SorotNTT.Com-Dihadapan insan pers, Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyampaikan duka cita sekaligus mengecam tindakan teror yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu(28/03/2021)

Adapun yang menjadi pernyataan sikap PMKRI Nasional :

  1. Mengutuk keras tindakan teror yang terjadi hari ini di depan Gereja Katedral, Makassar. Terlebih ketika umat sedang merayakan minggu palma sebagai bagian dari pekan suci paskah umat kristiani;
  2. Meminta kepada kader PMKRI se-tanah air bersama seluruh stakeholder terkait, turut mengambil bagian dalam menciptakan rasa aman dan tenang bagi masyarakat. Sekaligus membantu keamanan dan ketenangan di sekitaran lingkungan rumah ibadah yang mana menjadi target-target terjadinya bom bunuh diri;
  3. Meminta kepada pihak Kepolisian Daerah (Kapolda), Panglima Kodam (Pangdam), Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Panglima TNI, Badan Intelejen Negera (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) segera mengusut tuntas kejadian ini, membongkar motif dibalik ledakan bom bunuh diri dan dugaan adanya jaringan teroris dibalik terjadinya ledakan bom bunuh diri ini.
  4. Meminta kepada pihak kepolisian dan seluruh stakeholder terkait, segera menciptakan rasa aman dan tenang di masyarakat. Memastikan aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik dan lancar;
  5. Meminta kepada Presiden untuk segera mengevaluasi kinerja pihak-pihak yang berkaitan dengan penanggulangan teroris seperti Polri, TNI, BIN, dan BNPT. Memperkuat kembali gerakan dalam mengantisipasi kejadian serupa;
  6. Salah satu tujuan dari tindakan terorisme adalah menciptakan ketakutan dan ketidakpercayaan di masyarakat. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terlalu terpengaruh dengan kejadian ini, tetap perkuat solidaritas satu sama lain, pro aktif menjaga ketenangan dan keamanan bersama. *(AR)
BACA JUGA:  Jumlah Warga Matim yang Pulang dari Daerah Terpapar Covid-19 Meningkat