Puisi Rian Tap

Tuan, Berikan Kami Rupiahmu

Aku ingin meminta, dengan suara lusuh penuh ketakutan
Aku mencoba teriak menggema seluruh negeri
Suara, terbungkam
Sunyi terseret diri
Inilah negeri yang diperjuangkan
Aku kembali bersuara, sambil mengulurkan tangan jelata
Namun apalah daya
Tanganku amat mungil, tak panjang untuk sampai pada saku dan isi dompetmu
Apa lagi, tanganku penuh dekil
Semenjak tadi, aku melebur dalam debu untuk mencari uang logam simpanan nenekku
Aku tak beribu
Apa lagi berayah
Ke mana lagi aku mengaduh, dan berkelium
Kalau bukan kepadamu
Kaum panjang tangan dari Tuhan
Hanya duduk di pinggir jalan
Tuan, belaskasihlah, aku anak yatim piatu
Tiada tempat beraduh, apa lagi untuk mengisi perutku

BACA JUGA:  Pertama Kali Lembata Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK NTT

Terlalu pahit anggur yang kau seduhkan
Asam cuka yang kau berikan
Jembatan jadi tempat aku berteduh
Aku mengadahkan tangan
Berikan aku rejeki hari ini
Tuan, usiaku belum remaja
Apa aku harus perbuat?
Berikan sedikit rupiahmu
Jangan hanya kau berikan kepada tuan yang berdaasi itu
Yang mau membuncitkan diri
Mengenyang diri dengan ego yang tinggi