Rindu Kopi Buatan Ibu

Rindu Kopi Buatan Ibu

Secangkir kopi mampu meringkas segala jenis keresahan dan mampu merangsang pikiran. Kopi dengan aromanya yang sangat aduhai membangkitkan hasrat bagi setiap pecandu kopi. Kopi memang menyajikan kenikmatan sendiri untuk setiap pecandu kopi. Kebanyakan orang, khususnya laki-laki, kopi selalu memiliki teman, yaitu rokok. Tapi tidak selamanya laki-laki pecandu kopi itu juga perokok. Memang setiap pecandu kopi memiliki persepsi tersendiri tentang nikmatnya kopi. Ah, berbicara tentang kopi pikiranku jadi melayang jauh mengenang tentang dia dan kopi. Dia, yang membuatku ada.

BACA JUGA:  Sosialisasi Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga di Matim

Sejak kecil saya sudah terbiasa minum kopi. Baik kopi pait maupun kopi yang rasanya manis.  Setiap pagi ibu selalu menyajikan kopi untukku baik sebelum maupun sesudah han gula (sarapan). Waktu itu saya belum mengerti mengapa beliau selalu melakukan hal itu. Saya hanya mampu terbiasa dengan kebiasaan beliau menyajikan secangkir kopi panas, lalu saya menikmati tanpa pernah mencoba berpikir maksud dari secangkir kopi itu. Pada waktu SMP ibu masih melakukan hal yang sama setiap kali saya pulang libur dan itu pun terjadi juga sampai saya menyelesaikan SMA. Kopi buatan ibu rasanya sangat jauh berbeda dengan kopi buatan orang lain. Saya sering lejong dan ngopi di rumah tetangga, namun rasa kopi buatan ibu tidak pernah saya rasakan di sana.