Satu Orang Positif Corona di NTT, Ini Klarifikasinya

Borong, SorotNTT.com, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Kamis (9/4/2020) kemarin, mengumumkan bahwa ada 1 orang warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang positif terpapar virus corona.

Sementara itu pasien yang sudah positif mengedap virus Covid 19 tersebut memberikan klarifikasi melalui akun Youtube miliknya (El Asamau) yang di posting pada tanggal 09 April 2020.

Dalam video tersebut beliau memaparkan kronologis sampai beliau di vonis positif mengedap covid 19,di antaranya :

  1. Tanggal satu Maret belaiu sudah berada di Yogyakarta, ( Jauh sebelum ada himbaun untuk tidak beraktifitas diluar rumah) untuk melakukan kegiatan study.
  2. Tanggal 09 sampai tanggal 13 Maret berada di Jakarta untuk melanjutkan kegiatan
  3. Setelah ada himbauan untuk mengehentikan kegiatan beliau memutuskan untuk pulang ke Kupang akan tetapi sempat singgah di bali pada tanggal 18 Maret
  4. Tanggal 22 Maret beliau tiba di kupang dan langsung melakukan isolasi mandiri
  5. Berkisar tanggal 25-26 Maret beliau mendapat kabar teman satu kegiatanya di Jakarta sudah Postif Corona.
  6. Tanggal 27 Maret ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan dan di janjikan hasil test baru bisa diketahui tanggal 04 April
  7. Hasil test baru dikeluarkan pada tanggal 09 April 2020 di mana dirinya sudah Positif mengedap Virus Covid 19
BACA JUGA:  LKPK PAN RI Wilayah NTT Laporkan Kades Satar Punda Barat ke Kejaksaan Negeri Manggarai Cabang Reo

Dalam video tersebut beliau juga menyampaikan bahwa setelah kembali ke kupang beliau menjalankan instruksi pemerintah seperti melakukan isolasi mandiri, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

Terkait kepulanganya beliau mempertimbangkan kondisi kesehatan dimana beliau ada riwayat sakit asam lambung sehingga butuh asupan makanan yang teratur, sementara kalau bertahan di daerah terpapar covid 19 sulit mendapatkan makanan.

BACA JUGA:  Peresmian Pengoperasionalan Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans, di UPTD RSJ Naimata Kupang

“Kenapa saya harus pulang ? Saya butuh pengobatan dan perawatan dari keluarga sehingga makan saya stabil, karena kalau lambung makan tidak stabil, apalagi di Jogja sudah Lock down susah untuk mencari makan, ujarnya