Labuan Bajo, Sorotntt.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai Barat (Mabar) tahun ini diikuti oleh dua pasangan calon yang menarik perhatian. Petahana Edistasius Endi berpasangan dengan Yulianus Weng, yang didukung oleh tujuh partai politik besar, dan penantang Mario Pranda bersama Richard Sontani, didukung oleh sembilan partai politik.
Edi-Weng mendapat sokongan dari partai-partai seperti Nasdem, PKB, Gerindra, PDIP, PBB, PPP, dan PKS. Sementara Mario Pranda-Richard Sontani membawa bendera partai Demokrat, Golkar, PAN, Perindo, PSI, PKN, Ummat, Buruh, dan Gelora.
Namun, apakah dukungan partai besar dan pengalaman sebagai petahana menjadi jaminan kemenangan?
Ferdinandus Jehalut, seorang pengamat politik yang juga merupakan pendiri dan direktur Founder Indonesian Agora Research serta Ranaka Institute, memberikan analisis mendalam mengenai hal ini.
Petahana Tak Selalu Unggul
Ferdinandus mengingatkan bahwa menjadi petahana bukanlah jaminan kemenangan. Ia mengutip contoh Kabupaten Sikka sebagai bukti nyata di mana petahana sering kali kalah dalam kontestasi Pilkada