Simak Kesaksian Eks Narapidana Teroris Dan Eks Anggota Khilafatul Muslimin Asal Flores NTT

20230816 212920 1 jpg

Fahmi Warga Kabupaten Ende Terjebak JAD

Tak jauh berbeda dengan Yanto, Fahmi seorang putra Flores yang berasal dari kabupaten Ende juga berbagi cerita pada momen tersebut.

Sejak lahir hingga tamat SMA, ia berada di kota Ende. Kota Pancasila yang terkenal dengan tingkat toleransi yang sangat tinggi.

Pada awalnya, Fahmi tak berbeda dengan orang Flores lainnya, terbiasa hidup rukun dengan tingakat pluralisme dan toleransi yang cukup tinggi. Semuanya berubah ketika ia bersentuhan dan mendapatkan doktrin dari para rekruitmen JAD.

BACA JUGA:  Warga Merasa Kecewa Dengan Kunjungan Wisatawan Ke Kampung Adat Tutubhada

Semua bermula ketika Fahmi berhijrah ke kota Kupang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Kupang.

Dalam perjalanannya, saat semester dua, Dia berkenalan dengan seorang Ustadz asal Bima Nusa Tenggara Barat.

Karena fahmi ingin mendalami Ilmu agama, Ustad tersebut membantunya dalam memperbaiki (bacaan) Ayat Suci Alquran.

Untuk kepentingan tersebut Fahmi diminta untuk berhenti kualiah dari universitas Muhammadiyah, lalu di iming-iming akan dikuliahkan ke kampus yang lebih baik di Makasar, kampus STIBA [ Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab].