Simak Kesaksian Eks Narapidana Teroris Dan Eks Anggota Khilafatul Muslimin Asal Flores NTT

20230816 212920 1 jpg

Dalam perjalanannya, Fahmi tidak jadi dikirim kuliah ke STIBA Makasar, karena menurut Ustadz dari Bima tersebut, pemahamannya belum cukup kuat.

“Pemahaman ilmu Agama mu belum kuat dasarnya, nanti kalau kamu belajar disana (STIBA Makasar) kamu akan terpengaruh. Kalau kamu ke sana, Kamu tidak akan dapat ilmu seperti yang saya ajarkan ” ucap Fahmi menirukan perkataan Udztad tersebut.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Tinjau Perkembangan Pembangunan LRT Jabodebek

karena tidak jadi disekolahkan ke STIBA, ia memutuskan kembali ke Ende. Di kampung halamannya, ia secara rutin mengakses website dari Issis dan organisasi teroris lainnya. Sikapnya pun berubah, cendrung tertutup, sehingga ia dikucilkan tetangga, dianggap menganut paham radikal.

Karena seringkali mendapatkan cibiran tetangga, Fahmi pun merasa tidak nyaman. Ia kemudian berpamitan dengan orang tuanya, lalu merantau cari kerja di Bogor Jawa Barat.

BACA JUGA:  Dwi Andika dan Model Catherine Wilson Akan Berkunjung Ke labuan Bajo

Selama berada di Bogor, Fahmi tidak lagi terlibat dalam aktivitas jaringan JAD, Ia hanya fokus dengan pekerjaannya. Menurutnya, sebelum berangkat ibunya meminta agar dirinya tidak lagi mengikuti aktifitas kelompok radikal.