Ana juga menambahkan, seiring perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi informasi serta kurangnya minat dan perhatian generasi muda akan seni dan budaya asli milik Indonesia yang semestinya dilestarikan kini tenggelam di tengah-tengah begitu kuatnya arus budaya asing yang masuk hingga ke pelosok desa.
Hal itu mengakibatkan sebagian besar masyarakat mengalami kerancuan dalam memahami dan membedakan antara budaya asli dan asing sehingga dipandang perlu mengangkat tema Bhineka Tunggal Ika dan Topik Festival Budaya Nusantara agar agar anak-anak selaku generasi muda memiliki pemahaman akan pentingnya seni dan budaya asli daerah seperti tarian daerah,lagu daerah dan pelestarian busana daerah, tambahnya.
Sedangkan, Aksamina, mengaku senang dengan kegiatan P-5 karena bisa berkreasi melalui tarian dan fashion show karena bisa menggunakan pakaian adat serta melalui kelompok yang dibagi , tercipta gotong royong yang berkebhinekaan global dan kreatif,ungkapnya.(Albert Baunsele)