Tanah Seluas 132.683 Meter Persegi Milik Pemdes Bamo, Resmi Diserahkan ke Pemda Manggarai Timur

Borong, SorotNTT.com – Pemerintah Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan tanah seluas 132.683 (seratus tiga puluh dua ribu enam ratus delapan puluh tiga) meter persegi kepada pihak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.

Penyerahan tanah yang berlokasi di pantai Nanga Rawa ini digunakan untuk pembangunan fasilitas olahraga oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Selasa (27/08/2019).

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, S.H.,M.Hum., bersama Wakil Bupati Matim Drs. Jaghur Stefanus, melakukan penanaman pilar secara simbolis dilokasi tersebut dan disaksikan langsung  oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, dan Kepala Desa Bamo.

Usai penanaman pilar secara simbolis Bupati dan Wakil Bupati Matim langsung menandatangani surat berita acara penyerahan tanah, dari Pemerintah Desa Bamo ke pihak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.

Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, S.H.,M.Hum., dalam sambutannya menjelaskan bahwa, saya sangat memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Desa Bamo, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan seluruh masyarakat Desa Bamo yang sudah memberikan tanah kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur seluas 132.683 (seratus tiga puluh dua ribu enam ratus delapan puluh tiga) meter persegi.

“Saya hanya mewakili Kabupaten ini. Bukan berarti tanah yang sudah diserahkan ini  untuk kepentingan pribadi saya dan itu yang harus dicatat,” ungkap Bupati Agas

Bupati Agas menjelaskan, perencanaan penyerahan tanah ini sudah sejak lama dan saya mendapatkan informasi pertama kalinya dari Ketua DPRD Matim, Lucius Modo. Setelah itu saya langsung ketemu kepala desa, dan ketemu mantan kades, kami langsung melakukan diskusi dan akhirnya sepakat untuk tanah ini diserahkan ke pihak Pemda Matim.

Kata Bupati Agas, peristiwa hari ini saya katakan sangat luar biasa dan ini mau menggambarkan bahwa masyarakat Desa Bamo berpikirnya bukan untuk hari ini tetapi mereka berpikir untuk jangka panjang.

Kita harus berpikir pola gula dan semut, kalau kita mau ciptakan gulanya disini dengan sendirinya semut pasti ada. Untuk itu, lanjut Bupati Agas, saya ingin  mengatakan saat ini gula apa yang kita mau ciptakan di atas tanah ini.

Dikatakan Bupati Agas, kalau kita mau buka fasilitas olahraga harus ada sertifikat tanah. Sekarang pihak pusat tidak mau lagi menyerahkan tanah tanpa sertifikat,  karena sekarang begitu banyak peristiwa di NTT ketika ada kegiatan penyerahan tanah tiba-tiba ada orang datang komplain sana sini dan akhirnya proyek itu tertunda, saya tidak mau ada peristiwa seperti itu, ungkap Bupati Agas penuh tegas

BACA JUGA:  Sosialisasi Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga di Matim

“Untuk itu, hari ini saya langsung turun sendiri di tempat ini untuk saksikan seperti apa masyarakat, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang ada di Desa Bamo menunjuk titik-titik lokasi pengukuran, dan titik-titik yang ditunjuk bukan oleh bupati dan Wakil Bupati, tetapi titik-titik itu ditunjuk oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, Kepala Desa Bamo, dan seluruh masyarakat Desa Bamo.” Jelasnya

“Persoalan masalah batas tanah sangat sensitif, untuk itu saya tidak mau main-main dengan tanah, karena tanah ini sangat fatal sekali. Kalau kita main-main dengan tanah maka kita kembali ke tanah, untuk itu saya tidak  mau main-main dengan tanah, kalau sudah serahkan ya sudah, kalau tidak serahkan ya tidak, dan kalau hak saya ya hak saya, kalau tidak hak saya ya tidak,” ungkap Bupati Agas

“Kita masyarakat Manggarai Timur sangat kental dengan budaya, untuk itu kita jangan main-main dengan tanah, kalau kita orang berbudaya kita tidak boleh main-main dengan tanah,” tegas Bupati Agas

“Kalau stadion ini jadi, siapa yang menjaga, yang menjaga fasilitas ini adalah anak-anak kita yang sekolah bakat dan prestasi, merekalah yang harus jaga dan pelihara,” beber Bupati Agas.

Selama ini, lanjut Bupati Agas, untuk wilayah kecamatan se Kabupaten Manggarai Timur yang paling banyak memiliki bakat atletik, ada di wilayah kecamatan Kota Komba baik itu olahraga bola kaki, maupun atletik-atletik lainnya.

Dijelaskan Bupati Agas, untuk itu kita mau bangun fasilitas olahraga dan sekali jalan dengan bangun sekolah bakat dan prestasi, sehingga nanti SMP kita bangun disini khususnya anak-anak yang memiliki bakat atletik, kalau anak-anak yang tidak memiliki bakat atletik tidak usah datang sekolah disini, karena saya berkomitmen untuk mau mencari bibit-bibit yang cepat mendapatkan uang lewat prestasi olahraga tersebut.

Kata Bupati Agas, kemarin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) punya prestasi dimana salah satu anak SMA dari Kisol, langsung dikontrak oleh club Borneo FC, saya sebagai Bupati sangat bangga dan senang ketika dia diangkat oleh salah satu klub ternama yang ada di Indonesia ini sangat hebat dan luar biasa.

“Yang cepat kaya, di zaman sekarang adalah orang-orang yang memiliki bakat atletik, untuk itu saya menginginkan bapak ibu sekalian membina anak-anak kalian ke situ. Ada tiga cabang olahraga yang saya mau buka di Kabupaten Manggarai Timur, dan itu saya sudah tandatangan kemarin tiga cabang olahraga yakni, atletik, silat, dan taekwondo. Mengapa saya buka tiga cabang olahraga ini, karena ketiga inilah yang punya prestasi. Olahraga bola kaki tetap kita bina, karena itu bagian dari olahraga kemasyarakatan,” jelas Bupati Agas

BACA JUGA:  Kementerian BUMN Laporkan Kasus Jiwasraya ke Kejaksaan

Untuk itu, kata dia, kami dari Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menyiapkan sekolahnya yang nanti akan disiapkan ditempat ini.

“Kemarin saya berusaha untuk mengadakan Dinas Pemuda dan Olahraga, tapi skornya belum layak masih kurang. Saya ingin kalau besok dievaluasi dan hasilnya layak dan jadi bentuk dinas tersebut, maka saya buka kantornya dan kita tempatkan di tempat ini mengapa kita tempatkan disini supaya dia yang kelola fasilitas ini,” katanya

Kata Bupati Agas, kalau kita tempatkan di tempat lain dinasnya, maka fasilitas tidak akan dijaga dan dirawat dengan baik.

Faktor Pendukung

Bupati Agas mengungkapkan, faktor yang mendukung kegiatan pembangunan fasilitas ini, salah satunya air minum bersih yang akan diadakan  tersebut bukan hanya untuk kebutuhan masyarakat disini saja tetapi, untuk kebutuhan tempat ini besok-besok.

Kata Bupati Agas, terkait hal ini  saya sudah diskusi dengan Kepala Dinas PUPR.  Pertama, harus bangun air minum bersih disini dan dia mengatakan, air dari Rana Mese dan Wae Tengka Nampo pasti akan mengalir ke wilayah selatan dan itu sudah pasti dibangun dan diadakan ke tempat ini.

Kedua, katanya, tahun ini dan mulai besok starnya dana swakelola 500 juta dari sini sampai di Wolokolo akan menggusur ruas jalan.  Untuk itu, lanjutnya, saya minta Kadis PUPR  bersama Lurah Tanah Rata untuk sama-sama mengikuti kegiatan penggusuran itu. Kalau kita memikirkan jangka panjang untuk itu mulai sekarang kita letakkan hal yang baik kepada generasi kita.

“Saya yakin kalau stadion sudah dibangun tidak mungkin posisi jalan seperti ini, pasti akan dihotmix supaya nanti orang yang datang nonton pertandingan bisa jalan dengan nyaman dan cepat dijangkau”.

Ketiga, jelasnya untuk pembangunan jembatan akan segera dikerjakan dan itu sudah ada dalam anggaran induk. Pembangunan jembatan ini kita satu kali kerja dengan ruas jalan menuju Wolokolo.

Keempat, aliran arus listrik yang saya tahu Desa Bamo menjadi sasaran pemasangan jaringan listrik karena sasaran pembangunan listrik di wilayah Kabupaten Manggarai Timur ada di tujuh kecamatan karena tahun ini 179 desa siap memasang jaringan listrik yang tidak ada sama sekali adalah Kecamatan Elar dan Kecamatan Elar Selatan.

BACA JUGA:  Patut Dipertanyakan, Pembangunan TPT Saluran Irigasi di Desa Pagedangan Diduga Tidak Transparan

Bupati Agas menjelaskan, kalau Kecamatan Poco Ranaka, Poco Ranaka Timur, dan Lamba Leda pembangunan jaringan listrik sudah tuntas tahun ini, tidak ada lagi kampung yang tidak dialiri jaringan listrik.

“Ada satu kampung diatas yang boleh dikatakan terisolir tapi tahun ini sudah masuk listrik. Untuk memperlancar itu semua kami bekab dengan jalan yang sudah diaspal, sehingga mobilisasi bahan ke wilayah tersebut dapat dengan muda dijangkau. Masa ke Desa Bamo jalannya bagus tapi belum muncul-muncul tiang listrik, besok saya akan tanya ke pihak PLN,” ungkapnya

Kelima, beberapa bulan lalu kami tanam  tiga WTS tapi bukan ditempat ini, kami pasang dua di Kecamatan Kota Komba diantaranya di kampung Lete,Gunung Baru, dan Desa Sangan Kalo lagi duabelas lokasi yang belum mudah-mudahan salah satunya ditempat ini bisa pasang WTS.

Kata dia, kalau kita mau adakan dan cepat kita berdiri WTS, Kepala Desa harus kasih tanah ukurannya sekitar 30×30 meter untuk bangun itu tower.

Dikatakan Bupati Agas, hal-hal seperti itu akan bisa diperjuangkan kalau cita-cita besar kita terjadi, untuk itu saya minta dukungan dari kita semua  untuk pembangunan ini, bisa lancar karena tempat ini akan menjadi tempat untuk kepentingan umum.

Untuk itu, lanjut Bupati Agas, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tokoh masyarakat, tokoh adat,  Kepala Desa Bamo, dan seluruh masyarakat Desa Bamo yang dulu sudah menyerahkan tanah ini kepada pihak pemerintah desa, yang pada hari ini juga kepala desa bersama masyarakatnya menyerahkan tanah ini kepada pihak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.

Kepada Kadis Pertanahan dan dari Bagian Pertanahan Nasional yang sudah mengikuti kegiatan ukur tanah ini, saya ucapkan terimakasih dan tolong segera ditindaklanjuti dengan sertifikat tanah supaya pembangunan stadion di tempat ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Tahun ini, jelasnya, Kecamatan Kota Komba akan bangun lokasi pacuan kuda di daerah pantai, tempatnya di Mausui, kita akan bangun lokasi pacuan kuda mungkin pada saat ulang tahun Kabupaten Manggarai Timur kita sudah bangun lokasi pacuan kuda di Mausui.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua Tim penggerak PKK Matim, Ny. Theresia Wisang Agas, Wakil Bupati Matim, Drs. Jaghur Stefanus, Ketua DPRD Matim, Lucius Modo, Wakil Ketua DPRD Matim, Gonis Bajang, dan seluruh pimpinan OPD terkait.

Hadir pula, Kepala Desa Bamo, Vinsensius Bela, Camat Kota Komba, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan seluruh masyarakat Desa Bamo turut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Laporan : Tim