Tentang Kamu

tentang kamu

Untuk kamu yang telah memberi semangat sekaligus mewarnai hari hariku.

Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu dan ingin mengenalmu lebih dalam lagi.

Kamu pernah mengatakan bahwa sebaiknya kita harus saling memberi semangat dan saling mendukung dalam situasi apa pun. Hingga saat ini kita punya rasa memiliki. Maka aku pun begitu, rasa sayangku jauh lebih besar untuk memilikimu. Aku memilih menyayangimu.

BACA JUGA:  Polri diminta cekal Ustadz Abdul Somad, terkait konten penistaan agama

Semua itu sungguh indah.  Bagaimana cara kita bertemu, tapi entahlah…

Aku masih ingat dengan jelas, saat di mana aku melihatmu pertama kali walaupun itu secara kebetulan.  Aku bisa merasakan perasaan yang berbeda,  bukan seperti perasaan dalam novel-novel roman. Kata-kata itu semakin nyata saat aku merasakan, juga degup dadaku yang semakin kencang. Apa ini yang mereka sebut cinta? Ah, mana mungkin, bagaimana hal itu mungkin terjadi. Hari berlalu dan aku biasa berkirim pesan dengannya. Saat itu aku selalu tersenyum sendiri dan susah tidur, ada bayangan dia. Bayangan tentang bagaimana dia menatap dan berbicara padaku  saat dia tersenyum. Aku tahu aku punya perasaan, tapi tidak tahu perasaan itu perasaan apa. Cepat ataupun lambat aku tahu, itu perasaan yang biasa orang sebut ‘cinta’. Aku ingin mengatakan bahwa aku mencintainya. Malam itu, aku sudah mengumpulkan keberanianku untuk berbicara. Iya, aku akan mengatakannya. Aku menunggumu dan kamu bilang tunggu waktu yang tepat untuk bisa bertemu.