Terjal Bisu

Img 20220501 wa0114 1 jpg

Oleh: Gerard N.Bibang

Dalam sendiriku sering bersolilokui
dalam sepi senyum-senyum sendiri
akukah yang luput memegang tanganmu?
sebab tak mungkin engkau gagal menyapaku
meski dalam diam dan bisu

Dalam rindu aku selalu menatapmu
air mata menetes melihat lambaian tanganmu
kita saling berpelukan
tidak saling mendengar bunyi nafas kita
tapi hanyalah dinding terjal bisu mengucilkanku
dalam kenyataannya aku kembali sendiri, pilu

BACA JUGA:  Rektor dan Pejabat Struktural Universitas Aryasatya Deo Muri Kupang Dikukuhkan

Bayangan Satu

Bagaimanapun tetap ada bayangan satu
ialah dirimu, ialah wajahmu
menyeret langkahku hari demi hari
tahun demi tahun
tak habis-habis rinduku
bahkan ketika tak kutahu dengan siapa kuingin ketemu
hanya bayangan satu
soal rasa memang tidak bisa menipu

Bayang-Bayangmu Bayang-Bayangku

Wahai kekasihku apa yang terjadi padamu
setiap kau omong maksudmu bukan itu
tapi aku tahu
kata yang kau ucapkan, kalimat yang kau paparkan
selalu bukan yang kau maksudkan
tapi aku paham
kenapa kita tidak menggunakan sanubari untuk membaca bahasa kita
toh tidak ada yang perlu disembunyikan
kalau kau pergi ke mana saja
aku tahu bukan itu yang kau maksudkan
bayang-bayangmu adalah bayang-bayangku juga
cinta kita telah merasuki jiwa dan raga
selalu dan di mana-mana