Presiden Jokowi Dorong Perlunya Terobosan soal Energi Terbarukan di ASEAN-ROK

IMG 20191126 WA0012 jpg webp


ASEAN dan Korea harus menjadi negara terdepan dalam pengembangan energi terbarukan di Kawasan. Di Indonesia, sejak tahun lalu pemerintah sudah mencanangkan kewajiban mencampur biodiesel dari kelapa sawit dengan solar sebesar 20 persen atau B20.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan tentang perlunya terobosan dalam pengembangan energi terbarukan mutlak harus dilakukan dalam forum ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit yang dihelat di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO) pada Senin, 25 November 2019.

BACA JUGA:  Tindaklanjuti Laporan Masyarakat, Kapolsek Tarogong Kaler Tinjau Langsung Lokasi Rawan Banjir

“Tahun depan kami akan mewajibkan peningkatan campuran biodiesel tersebut menjadi 30 persen atau B30. Indonesia saat ini juga tengah mengembangkan energi listrik berbasis air,” ujar Presiden Jokowi.

Di Indonesia, ucap Presiden, juga memiliki sungai-sungai besar yang mampu menghasilkan energi listrik berbasis air dalam jumlah yang signifikan.

“Setidaknya ada dua lokasi, yaitu di Kalimantan Utara dengan potensi 11GW dan Papua dengan potensi 20GW. Dengan menggunakan energi listrik dari tenaga air, maka pengembangan industri yang kami lakukan akan memiliki emisi yang rendah,” kata Kepala Negara.