Namanya Fikha. Dia adalah setangkai mawar yang sedang merekah di relung jiwaku. Begitu indah, mekar berseri dengan segala kesempurnaanya. Wajahnya tak akan pernah beranjak dari ingatku, selalu menghiasi hari-hariku.

Akhir-akhir ini berita rasisme memenuhi jagad maya. Masalahnya memang tidak sesederhana wacana kontestasi identitas. Algoritma dunia maya yang membolehkan orang-orang bodoh, minim perspektif, dan mudah terprovokasi ikut hidup didalamnya, menjadikan fenomena rasisme makin rumit. Solusi-solusi ‘kacang’ semacam sosialisasi toleransi, radikalisasi ke-indonesia-an, dan program wacanis lainnya, bahkan undang-undang ITE ternyata kurang mampu mengakomodasi perbedaan yang ada di Indonesia.