5. Romo gusti pun menyetujui dan berbaring di tempat tidur samping meja makan dan mengajak kristo untuk tidur bersama, tetapi kristo (sopir) menolak karena katanya romo kalau tidur sering mendengkur. Pada saat itu saya dan kristo berencana untuk tidur di sofa depan ruang tamu.
Tidak berselang lama istri saya (mama sindi) memangil saya untuk meminta romo pindah tidur di dalam kamar. Saya sempat tidak menyetujui saran dari istri saya tetapi menurut istri saya tidak baik seandainya romo tidur di samping meja makan. Dengan berat hati saya menyetujui saran dari istri saya, kemudian saya meminta romo untuk tidur didalam kamar dan romo pun menyetujuinya.
Selanjutnya saya dan kristo pindah di tempat tidur di samping meja makan yang semulanya ditempati romo. Sedangkan istri saya (mama sindi), siren (anak bungsu), melin dan kitin tidur di kamar tengah. Santo (anak ke 2) dan save tidur di kamar depan. Setiap kamar tidur masing masing memiliki pintu lengkap dengan kain gorden.
6. Sekitar pukul 02:00 wita saya melihat istri saya keluar dari kamar menuju tempat saya dan kristo tidur, pada saat itu saya belum tidur. Saya pun mulai curiga mengapa istri saya belum tidur. Saya melihat istri saya kembali ke dalam, tetapi bukan ke kamar tidurnya melainkan menuju ke kamar yang ditempati romo gusti tidur.