“ Kita tentu harus menyediakan sendiri kebutuhan pangan untuk menunjang perkembangan pariwisata. sehingga tak perlu lagi kita datangkan sayur, buah-buahan , daging dan kebutuhan pangan dasar lainnya dari luar daerah kalau kita bisa memanfaatkan sumberdaya alam yang kita miliki. Saya harapkan Politeknik Boawae terus mengembangkan riset untuk optimalisasi lahan menuju ketersediaan dan ketahanan pangan di NTT,” tutup Wagub JNS.
Sementara itu, Direktur Politeknik Boawae, Frederikus Lena Djago dalam kesempatan tersebut menyampaikan tujuan kegiatan kuliah umum adalah meningkatkan wawasan berpikir civitas akademik tentang suatu topik.
“ Kami memberikan apresiasi kepada bapak Wagub NTT yang telah berkenan memberikan kuliah umum. Politeknik Boawae memiliki 4 program studi (prodi) yakni Prodi Ketahanan pangan dan holtikultura, Manajemen Lahan Kering, Nutrisi dan Pakan Ternak, serta Akuntansi. Kami berharap pemerintah provinsi dapat memfasilitasi Politeknik Boawae agar dapat lebih berkontribusi untuk pengembangan pertanian menuju terwujudunya ketahanan pangan di NTT,” jelas Direktur Politeknik.