Daru menjelaskan, dalam perjalanan kiprahnya, Brimob telah banyak melakukan misi-misi berbahaya. Sebut saja, pertempuran 10 November 1945, yang saat itu korps Brimob masih bernama Pasukan Polisi Istimewa.
Kemudian, Brimob juga sempat ditugaskan menumpas separatis pengancam stabilitas negara, seperti Andi Aziz, DI/TII, RMS dan juga PRRI. Tak berhenti disitu, Brimob sempat membuat Malaysia ketar-ketir saat konflik 1963. Brimob juga sempat terlibat penuh dalam pergolakan di Timor Timur tahun 1975.
“Memang pasukan militer Indonesia berjasa besar, tapi Brimob pun memiliki kiprahnya sendiri yang tak kalah penting,” tekan Daru.
Dari sisi persenjataan, sama halnya dengan SWAT Amerika Serikat yang dibekali dengan persenjataan modern. Pasukan Brimob juga memiliki hak atas kepemilikan senjata yang mematikan dan terbaru.
Daru menjelaskan, ada beragam senjata taktis yang dipakai, seperti M4 buatan Amerika. M4 hampir serupa dengan M16, kelebihannya tak perlu mekanisme susah saat memasukkan bracket peluru dan tahan panas.