Sore itu hujan turun dengan derasnya. Dua orang pria berjalan menuju pintu rumah dengan ekspresi yang berbeda, mereka adalah Juan dan Juna. Sudah tidak asing lagi bagi Juan
menunjukan ekspresi bahagianya, tetapi berbeda dengan Juna yang selalu terlihat cemberut dan bersungut-sungut.
“selamat siang, Bu!” Salam Juan dan Juna bersama-sama. “Wah, anakanak ibu sudah pulang?” Kata ibu dengan perasaan bahagia. Seketika itu juga, wajah ibu berubah saat melihat salah satu putranya lesu dan tidak bersemangat. “Juna? kamu kenapa
nak?” Tanya ibu sambil mengelus-elus pundak putranya itu dengan raut wajahnya penuh kasih sayang.
Mendengar suara ibu, Juna terkejut lalu menatap ibu dan berkata ”Juna, tidak
kenapa-kenapa Bu.” Ibu tahu, kalau putranya berbohong; tetapi ibu memakluminya lalu memberitahu Juna seraya berkata,”nak, jika kamu ada masalah jangan ragu untuk bercerita
kepada ibu.” Juna hanya mengangguk-angguk tanpa ada jawaban sepata kata pun.
Lalu ibu berkata: “Apa pun masalahmu ibu siap membantumu nak. Jangan kau dengarkan perkataan orang yang menggores perasaan dan hatimu. Mereka tidak tahu tentang dirimu yang
sebenarnya, selain ibu.