“Kalau kemudian kita bisa memenej itu, siapa tahu pengelolaan pariwisatanya bisa lebih baik dan masyarakat kita edukasi agar mereka semua bisa hati-hati dan jaga prokes. Piknik tapi jaga prokes, dan dipastikan mereka bisa happy senang tapi ketat dengan prokes yang ada,” ujarnya.
Ganjar mengatakan, cara yang dilakukan saat ini sudah cukup bagus. Ganjar menjelaskan, hybrid bisa dilaksanakan dengan peserta terbatas sehingga tetap memerhatikan keamanan dan kenyamanan saat acara.
“Kalau semua kita buka, kamu nanti ga disiplin ya kita yakut jjga kalau kofit meledak lagi. Tapi dengan semakin banyak yang sdh divaksin, masyarakat makin bisa menjaga prokes sebenarnya bisa kok kita bikin,” kata Ganjar.
Ganjar berharap dengan penyesuaian ini, pariwisata di kawasan Dieng bisa mulai ditata dengan baik. Selain itu, ekonomi masyarakat sekitar Dieng juga menggelinding.
“Mudah-mudahan ini bisa lancar, ekonomi bisa menggelinding, masyarakat bisa tersenyum bahagia untuk bisa menghadiri acara dieng culture festival. Buat semua jalankan pelaksanaannya dengan prokes, awas ya sampahnya jangan dibuang sembarangan,” tandas Ganjar.