Terlepas dari isu SARA yang beredar tersebut, Tokoh Muslim yang cukup berpengaruh dalam jajaran elit pers Kota Kupang itu berpesan agar,
“Kita semua bersaudara, mari bersatu dan saling mengasihi. Damai itu indah, perbedaan bukanlah jurang pemisah tali persaudaraan antara kita, pakailah cinta dan kasih sebagai jembatan untuk kita saling bersilahturahmi.” Pungkasnya.
Terkait dengan koten politik sara di kota kupang dan rekaman hasil wawancara ketua DPRD kota kupang yang beredar dipublik Rusydi menjelaskan, tidak semua peristiwa layak diberitakan.
” Tidak semua orang layak diwawancarai dan/atau dimintai konfirmasi sebagai narasumber. Tidak semua peristiwa memiliki nilai berita. Untuk itu, Jurnalis harus peka dan menghindari berita yang beraroma SARA,” tegas Rusdy.
Rusydi berharap media dan wartawan dalam mumpublish berita dan praktek yang ideal, tidak semua bahan berita langsung “dicaplok mentah-mentah” dan dipublikasika, harus difilter atau digodok secara matang dalam redaksi sebelum dipublikasikan apalagi menyangkut isu sara.