EMAUS

Fr. Valdy Karitas
Mahasiswa Pascasarjana STFK Ledalero-Maumere

Hari Minggu III Paskah
Kis. 2:14, 22-33
1Ptr. 1:17-21
Luk 24: 13-35

Di manakah Engkau, TUHAN?
Saat Corona malah makin menakutkan
Saat ancaman kelaparan dan kehilangan pekerjaan malah makin menjadi-jadi
Saat hati dan hidup tak lagi sanggup seputih jubah, kering kerontang, tak punya arah
Saat doa-doa seperti kosong, mengalir saja tanpa rasa
Di manakah Engkau, TUHAN?
Saudara-saudaraku bersorak di Yerusalem
Sahabat-sahabatku menjemput bahagia mereka di Galilea
Tetapi hambamu, sendiri memeluk kecewa di jalan Emaus

BACA JUGA:  Koordinator Aliansi Relawan Jokowi Papua Barat Persoalkan Pengakuan Bahlil

Hari ini, Tuhan menyapa kita melalui kisah dua murid yang berjalan pulang menuju Emaus. Kita akan melihat bersama, cara TUHAN memeluk keputusasaan kita, itu luar biasa hebat. Mari kita merenung bersama.

Tahap I. Pulang

Kisah injil ini diawali dengan momen kepergian dua murid. Mereka pergi dari Yerusalem, setelah melihat apa yang terjadi dengan Sang Guru mereka. Mereka pergi setelah menyaksikan kisah salib dan kematian mengerikan Sang Guru, sekaligus menyaksikan kematian harapan dan kebahagiaan mereka sebagai murid.
Kisah kebangkitan yang mereka dengar bahkan tidak cukup mengubah mereka.
Apakah mereka mau lari dari kenyataan? Mungkin. Tapi siapa yang mampu lari dari rasa putus asa dan kecewa? Siapa yang bisa seenaknya pergi dengan aman saat putus asa dan kecewa? Move on itu sulit, percayalah.