EMAUS

Saudara-saudari terkasih, cara TUHAN menolong kita itu luar biasa. Apakah IA menghentikan mereka di tengah jalan? Tidak. Apakah IA membuka mata mereka supaya melihatNya? Tidak. Apakah IA melakukan mukjizat untuk meyakinkan mereka? Tidak. Apa yang IA buat?

IA berjalan bersama mereka.
Sekarang, tidak terlalu banyak orang mudah percaya hal ini, termasuk saya kadang-kadang. Kita begitu terobsesi dengan mukjizat, kita begitu lapar dengan kebahagiaan yang instan. Saya malas, tek, bangun besok rajin, saya sakit, tek, bangun besok sehat. Itu gaya kita. Bila penderitaan dan ketakutan itu dirasa makin lama, kita mulai merasa bahwa TUHAN mungkin tidak melihat kita.

BACA JUGA:  Bupati Sumba Tengah Lantik Dua Pejabat Tinggi Pratama

Kita selalu tidak cukup berani untuk percaya bahwa TUHAN berjalan bersama kita.
Tetapi apakah TUHAN peduli dengan itu? Tidak. IA tetap berjalan. Dengan gaya-Nya yang pelan tapi pasti, IA bongkar tembok hati kita. IA berjalan terus, sampai di Emaus.

Tahap III. Emaus

Akhirnya, mereka sampai di Emaus. Yesus berbuat seolah-olah mau melanjutkan perjalanan, tetapi mereka menahanNya. Mereka akhirnya mengenal DIA ketika IA memecah-mecahkan roti.