Untuk itu, Gubernur Laiskodat menekankan agar hotel-hotel di Labuan Bajo harus menyediakan kopi Colol, sementara jenis kopi lainnya tidak dibolehkan.
“Jika ada kopi lain, kita peringatkan. Tidak mau dengar, hotelnya kita tutup,” tegasnya.
Ke depannya, lanjut Gubernur Laiskodat , kopi Colol akan dikemas dalam bentuk saset, sehingga bisa dijual di toko-toko untuk dipasarkan.
“Setelah dikemas dalam bentuk saset, seluruh hotel di Labuan Bajo tidak ada kopi lain, hanya kopi Colol,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kopi Colol layak untuk disajikan di hotel-hotel berkelas di kota wisata super premium seperti Labuan Bajo, karena masuk kategori kopi terbaik dunia .
“Meski orang Colol belum masuk kamar hotel bintang lima, namun kopinya masuk kamar hotel bintang lima, bintang empat dan tiga dan di seluruh restoran di NTT,” imbuhnya.
Ia berjanji akan menata lokasi pariwisata yang ada di desa tersebut.
“Makanya saya datang di tempat ini. Karena kehadiran seorang pemimpin itu tidak hanya datang dan melihat, tapi kita harus meninggalkan buah tangan kita,” lanjutnya.