Orang nomor satu NTT ini juga mengatakan bahwa hal yang tidak boleh dilupakan dan menjadi bagian terpenting yaitu anak juga harus dididik untuk mencintai alam dan lingkungan ciptaan Tuhan, apalagi NTT ini sangat kaya akan sumber daya alam yang sangat indah, dan didalamnya terkandung berbagai potensi besar untuk dinikmati dan diolah dengan pengetahuan, sehingga bisa berdampak untuk kesejahteraan masyarakat, yang didalamnya termasuk anak-anak dan remaja.
“Saya sebenarnya lebih setuju jika kegiatan tersebut bisa dilaksanakan diluar gedung/outdoor, kegiatan yang terpusat di tengah alam bebas, sehingga anak dan remaja bisa lebih mengenal dan mencintai alam NTT. Kegiatan seperti jambore dan lain sebagainya janganlah diadakan lagi di kota, tapi harus di tempat yang terbuka di tengah alam, yang jauh dari keramaian kota, agar anak-anak dapat lebih menikmati dengan bebasnya alam yang indah dan eksotik di NTT, termasuk yang ada di Rote Ndao. Mulut Seribu, adalah kawasan yang sangat kaya akan sumber daya perikanan, seperti lobster dan juga pariwisatanya yang semakin terkenal. Nah, anak-anak harus mengetahui tempat tersebut. Di tempat seperti itu, anak bisa mengenal dan menyatu dengan alam sekitarnya. Anak dapat dididik untuk bisa bersekutu dengan alam. Anak bisa menjelajah alam, bisa mengungkapkan kekagumannya terhadap alam, dan mereka mampu menarasikan tentang alam NTT yang indah dan kaya akan berbagai potensi yang bisa dikelola untuk kesejahteraannya mereka kelak. Dengan narasi tersebut mereka belajar untuk menghargai alam, dan mereka didorong untuk bisa memiliki pengetahuan yang luas tentang bagaimana mengolah berbagai potensi sumber daya alam yang terkandung didalamnya”, demikian harapan besar dari Putera Semau tersebut.