“Kami datang untuk melapor diri sekaligus meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi. Tujuan kita adalah untuk pengembangan desa inklusi. Program ini didukung oleh Program INKLUSI ( Kemitraan Australia -Indonesia untuk Masyarakat Inklusi) dengan Pelaksana Program SIGAB Indonesia dan untuk NTT, mitra SIGAB Indonesia adalah GARAMIN NTT,”jelas Berti Soli Dila Malingara.
Lebih lanjut Berti Soli mengungkapkan untuk tahap awal ada 12 desa yang jadi sasaran yakni 6 desa di Kecamatan Rote Barat Laut dan Kecamatan Loaholu Kabupaten Roten Ndao dan 6 desa di kecamatan Nekamese dan Taebenu Kabupaten Kupang. Ada
4 strategi besar program ini adalah Pembentukan desa Inklusi, Advokasi kebijakan yang berpihak pada difabel, memastikan adanya bantuan hukum yang ramah bagi difabel dan respon pandemi covid-19 dalam sektor ekonomi bagi difabel.
“Kita melihat kaum difabel masih belum menjadi prioritas. Dengan adanya Desa Inklusi, kaum difabel dapat terlibat dalam berbagai kegiatan dan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan Musrembang dari tingkat desa sampai Provinsi. Secara umum, dari penjajakan awal kami di desa, ada tanggapan positif dari teman-teman difabel dan perangkat desa,”kata Berti