Dari situ ia mencoba berdiskusi dengan salah satu keluarganya yang ada di Kampung Nao, untuk membicarakan kira-kira apa yang ingin ditunjukan nantinya saat kegiatan pameran Sail Komodo di Labuan Bajo.
Lanjutnya saat itu keluarganya tersebut mengusulkan untuk membuat patung tetapi ia berpikir bahwa jika membuat patung mungkin sudah terlalu banyak di Indonesia ini.
Sehingga saat itu muncul ide untuk membuat sesuatu yang baru dan unik dengan membuat robot komodo yang sederhana saja yang bisa bergerak. Namun karena saat itu waktu tidak memungkinkan untuk pembuatan robot tersebut agar bisa di pamerkan pada saat hari puncak kegiatan Sail Komodo sehingga niatnya pun saat itu gagal karena proses pembuatannya membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Ungkapnya
Dengan gagalnya ikut pameran puncak Sail komodo saat itu tidak membuatnya patah semangat ataupun berhenti untuk tidak melanjutkan ide yang sudah direncanakan untuk membuat robot komodo tersebut.
Berkat ketekunan dan keuletannya dalam mengembangkan talenta yang dimilikinya itu, dari hari ke hari Ia terus mencoba merakit robot komodo tersebut ketika ada waktu yang kosong dan alhasil idenya itupun membuahkan hasil.