Kita bisa berterimakasih dan bersyukur kepada Tuhan, lanjut Uskup Turang, karena pernah mengalami rasa sakit itu. Mengapa? Karena orang yang tidak pernah mengalami rasa sakit dan yang tidak pernah merasa susah dan sedih tidak mungkin merasakan kegembiraan yang benar.
Pengalaman rasa sakit selama 50 tahun akan membantu umat dan pemimpinnya melihat masa depan iman ke-Katolik-an mereka dan mulai membangun lagi dengan pengharapan yang lebih baik.
Perayaan syukur pesta ulang tahun emas Paroki Put’ain juga bersamaan dengan penerimaan Sakramen Krisma bagi 249 orang calon penerima Sakramen Krisma yang datang dari kapela-kapela di area Paroki Sta. Columba Put’ain.
Kepada para penerima Sakramen Krisma, Uskup Turang menasehati bahwa kita diberikan semangat yang baru dalam iman gereja Katolik. Terutama penguatan iman oleh Roh Kudus yang kita yakini akan menguatkan kita dalam membangun kesaksian iman akan Kristus di dunia ini.
Bukan saja kesaksian untuk membangun karakter umat, Lanjut Uskup Turang, dan bukan saja kesaksian untuk memberikan watak manusiawi, tetapi satu kesaksian yang memperlihatkan kepada dunia bahwa apa yang Kristus mewartakan bisa dilihat dengan benar.