Kedua, Presiden Jokowi dan Presiden Ferdinand Marcos Jr. juga membahas peningkatan intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis. Menurut Presiden Jokowi, beberapa BUMN Indonesia sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina, misalnya proyek pengadaan dua kapal landing platform dock oleh PT PAL dan proyek persinyalan kereta di Manila oleh PT Len Industri.
“Saya berharap agar rencana pembelian pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia dapat direalisasikan. Ke depan, saya ingin makin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina,” imbuhnya.
Ketiga, kedua pemimpin juga membahas penguatan kerja sama perbatasan. Presiden Jokowi dan Presiden Ferdinand Marcos Jr. sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan agar terus relevan bagi masyarakat di perbatasan, yaitu Revise Border Crossing Agreement dan Border Patrol Agreement.
“Kita juga berkomitmen mempercepat perundingan di limitasi batas landas kontinen berdasarkan UNCLOS 1982,” lanjutnya.