Untuk mengenang momen berahmat ini, otoritas Gerejani setempat membangun kapela/stasi di lokasi tempat baptisan perdana itu dan diberi nama pelindung Santo Hendrikus.
Pelindung Santo Hendrikus ini diambil untuk mengenang tiga oknum di balik momen berahmat itu yakni pastor yang mempermandikan kelima orang katolik perdana itu yang bernama Pater Henrikus Looijmanns, plus mengenang dua orang pelaku sejarah yakni salah seorang baptisan perdana yang bernama Henricus Andara dan sejarahwan yang menemukan/menggali momen berahmat ini bernama Hendrikus Nggala.*** (Wall Abulat/Marselin S. K)