Terkait Aksi Solidaritas Para Guru, Ini Tanggapan Kasek SMKN I Wae Ri’i

2. Ada 2 guru perempuan mengalami tekanan psikologis karena mendapatkan intimidasi dan diancam akan dikeluarkan dari sekolah. Merasa tidak nyaman akhirnya kedua Guru ini mengundurkan diri.

3. Saat guru mendapatkan ketidakadilan,Kepala Sekolah malah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.80- an juta untuk membangun sumur BOR, yang diambil dari dana BOS tahun 2020. Sementara pada tahun 2019 lalu sudah dibangun instalasi Air PDAM dengan 3 meteran. Pembangunan sumur Bor inipun tanpa pertimbangan Dewan Guru.

BACA JUGA:  Kembangkan Destinasi Wisata Minat Khusus BOP-LBF Gandeng MPIG Bangun Kerja Sama

Para demonstran menilai kebijakan yang diambil sangat janggal. Pasalnya pada sisi lain Kepala Sekolah menuntut semua Guru untuk melakukan pembelajaran Daring kepada Siswa, sementara sekolah tidak mengalokasikan anggaran untuk pembelian pulsa. Malah digunakan untuk merenovasi sekolah dan bangun sumur Bor.

4. Bisnis Pakaian Seragam. Masa aksi menduga Kepala Sekolah melakukan tindakan yang bertentangan dengan Permendikbud nomor 45 tahun 2014 tentang pakaian seragam. Mereka mengakui pada tahun pelajaran 2020/2021 siswa baru harus membayar Rp. 1 juta, sebagai syarat utama untuk masuk ke SMKN Wae Ri,i.