Sementara itu GM Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang, Barata belum berani mengambil keputusan.
“Kita belum putuskan. Namun, untuk sementara mengantisipasi ini karena data memang menunjukkan ODP terbanyak itu berasal dari beberapa kota seperti Dempasar terbesar jumlahnya,” kata GM Angkasa Pura Bandara El Tari Kupang.
Berdasarkan data itu lanjut dia, pihaknya akan coba mencari jalan keluar yang terbaik. “Karena kalau kita tutup, itu sama saja dengan kita lockdown. Namun hal itu bukan tidak mungkin. Mungkin saja.
Namun perlu kita diskusikan secara baik dengan semua stakeholder. Tidak bisa langsung, katakan saja dinas perhubungan, bandara maupun pihak maskapai,” jelas dia yang juga diamini Kepala Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kupang, Putu Sudarma.
“Kami di KKP, berlakukan yang namanya HAC (Health Allert Card) atau Kartu Kewaspadaan Kesehatan. Ini sudah dilakukan,” kata Putu Sudarma. (wr/Valeri Guru/Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT).