Sementara itu, Ketua Yayasan Sukma Mabar Rm. Rikar Manggu, Pr menjelaskan bahwa pada 1 Oktober 2019, Mgr. Silvester San, Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk pembentukan sebuah yayasan sukma baru di Manggarai Barat. Kemudian pada hari yang sama bapak Uskup mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk kepengurusan Sukma Mabar yang baru dengan Ketua Sukma Rm. Rikar Manggu, Pr.
Menurut Rm. Rikar, salah satu pusat pergumulan pendidikan di Manggarai Barat adalah Labuan Bajo. Konteks Labuan Bajo dengan pariwisata yang berkembang pesat memungkinkan l embaga pendidikan untuk bersaing secara sehat. Karena itu, salah satu pastoral Gereja yang sangat penting di Labuan Bajo ialah pendidikan.
“Pendidikan merupakan investasi yang tak tergantikan. Pendidikan itu merupakan proses pemanusiaan manusia. Atau pendidikan merupakan proses merawat kesadaran. Karena itu, lembaga pendidikan Katolik mesti mengedepankan semangat cinta dalam pengabdian. Di bawah Motto Uskup Mgr. Siprianus Hormat, “Omnia in Caritate” ingin bahwa cinta mesti menjadi pijakan bagi lembaga-lembaga Katolik dalam proses pemanusiaan manusia. Cinta itu tidak boleh menegasikan. Cinta mesti mempersatukan setiap perjuangan lembaga pendidikan Katolik di tengah gempuran perkembangan dunia dewasa ini. Tujuan utama lembaga pendidikan mesti dikedepankan dalam mencapai output yang bagus,” ungkap Rm. Rikar.